Translete This Blog :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 22 Januari 2012

Soal Pengantar Studi al-Qur’an (UAS)

Mata Kuliah : Pengantar Studi al-Qur’an
Dosen          : Abdul Hamid, Lc. MA

Al-Qur’an merupakan salah satu dari sejumlah kitab suci yang telah memberikan pengaruh begitu luas dan mendalam dalam jiwa dan tindakan manusia. Bagi kaum muslimin al-Qur’an bukan saja sebagai kitab suci melainkan juga petunjuk (al-hudâ) yang menjadi pedoman sikap dan tindakan mereka dalam memainkan peran sebagai khalifatullah di muka bumi. Maka baik buruknya pengelolaan dan pendayagunaan alam, sangat tergantung kepada tinggi rendahnya intensitas komitmen manusia terhadap petunjuk al-Qur’an. Berdasarkan asumsi di atas, keterbelakangan yang dialami umat Islam beberapa abad lamanya dapat dikatakan karena kurang efektifnya cara yang ditempuh ke arah pencapaian petunjuk al-Qur’an. Menurut anda, bagaimanakah cara mengatasi keterbelakanan ini?

21 komentar:

  1. Nama : Moh. Syuhud
    NIM : 312009 0064
    Fakultas : Agama Islam
    Jurcausan : Tarbiyah
    Mata Kuliah : Pengantar Study Qur’an
    Dosen : Abdul Hamid, LC., MA


    CARA MENGATASI KETERBELAKANGAN ISLAM

    Dalam sejarah dicatat bahwa umat Islam adalah umat yang memiliki peradaban yang sangat tinggi. Dari mulai kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sampai khalifah Bani Umayah – Bani Abasiyah yang menyebarkan Islam ke penjuru dunia. Namun Islam mengalami masa kejayaan / keemasan pada masa kekhalifahan “Bani Abasiyah” (132 H – 656 H / 750 M – 1258 M), yang pada masa tersebut Islam dipimpin oleh seorang alim yaitu Al Ma’mun dan Harun Ar Rasyid yang mendirikan Baitus Hikmah sehingga Islam mengalami kemajuan di berbagai bidang dan sains.
    Namun pada masa tersebut mulai terjadi perselisihan yang disebabkan perbedaan antara kaum mutakalimun (intelektual) dengan para sufi (orang toriqoh) untuk menemukan Tuhan. Maka kaum sufi di pelopori “Imam Ghozali”, mendoktrin masyarakat untuk bertasawuf karena segala amal dianggap akan sia-sia karena tidak akan bertemu Tuhannya kecuali dengan toriqoh, maka dari sinilah umat Islam terjun ke dunia toriqoh dan melalaikan ilmu pengetahuan.

    Faktor-faktor keterbelakangan Islam
    a) Adanya dekadensi moral
    b) Kesenjangan sosial
    c) Keterbelakangan di berbagai bidang
    d) Pelanggaran HAM
    e) Rasa pesimisme (tasya um)
    f) Rendah diri (istidzho)
    g) Cepat putus asa (intiqo al amal)
    Langkah mengatasinya
    Firman Alloh (QS. Al ankabut : 69)
    Artinya :
    Mereka yang berjihad (berjuang) di jalanKu, maka Aku (Alloh) akan menunjukkan jalan bagi mereka,”

    Dalam ayat lain dijelaskan :
    Artinya :
    “Ikutilah petunjukKu maka kamu tidak akan tersesat dan sengsara, akan tetapi siapa yang berpaling dari petunjukKu, maka akan Aku beri penderitaan dan hidup sempit (tak pernah merasa cukup) kemudian aku bangkitkan mereka dalam keadaan buta. Dengan dasar inilah Alloh pencipta alam semesta mengatur Nabi dan Rosul dari mulai Nabi Adam sampai Nabi Muhammad dengan membawa risalah petunjuk Alloh. “

    Saran
    a) Mengembalikan umat Islam yang selama ini tertidur, ajaran Islam harus disampaikan untuk kemaslahatan dan pencerahan manusia.
    b) Bersikap inklusif terhadap kebudayaan luar, karena sikap mengisolasi diri adalah bertentangan dengan ajaran Islam.
    c) Berpegang teguh pada ajaran Islam sebagai sumber peradaban.
    d) Memperkuat ukhuah islamiyah
    e) Menyadari kekurangan dan mau belajar terhadap bangsa lain.
    f) Memahami Islam secara kontinue, memahami, menghayati dan mengamalkan substansi Al Quran dengan sains
    g) Mengjalankan ajaran Islam dengan konsisten.
    h) Amar ma’ruf nahi munkar dan tawasalul bilhakccccacaca
    i).mengamalkan,mempelajaridan menghayati al-quran dalam kehidupan sehari-hari

    BalasHapus
  2. NAMA : HOSEN HABIBIE
    NIM : 1620100010
    PRODI : Saintekh - Matematika
    Smester : III

    Cara mengatasi keterbelakangan yaitu :
    *Mengkaji lebih dalam lagi dalam pemahaman isi Al - Qur'an serta menerapkan dalam kehidupan sehari - hari.

    *Mengambil faedah dari peristiwa - peristiwa yang telah ada dalam Al - Qur'an.

    *mengembangkan pendidikan Islam yang antisipatif. Yang dengannya kita akan membangun standar output pendidikan kita. Baik standar spiritual, intelektual maupun moralnya.

    BalasHapus
  3. NAMA : SITI YULLY PATONAH
    NIM : 2520110048
    FKIP B.INGGRIS
    SEMESTER 3

    menurut saya cara untuk mengatasi kesenjangan Al Quran yaitu dengan kesadaran diri dari umat untuk lebih mengenal, mempelajari dan mengamalkan isi dari al quran itu sendiri dengan mengaplikasikan dalam kehidupan manusia yang disesuaikan dengan zamannya.
    insyaallah dengan begitu umat islam akan lebih memahami Al quran sebagai pedoman.

    BalasHapus
  4. NAMA : AGUSTINA.MEDIKA.PRATIWI
    NIM : 2520110041
    FKIP B.INGGRIS / P2K
    SEMESTER 3
    Menurut saya cara untuk mengatasi keterbelakangan islam dengan mengubah pandangan masyarakat terhadap islam itu sendiri,membuat islam itu terlihat indah&menarik,tidak selalu islam itu 'tidak baik' dimata masyarakat.dengan begitu masyarakat tertarik untuk memahami islam,baik ajaran'nya pemahaman terhadap Al Quran dsb.dan pemahaman terhadap Al Quran dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari2,dimulai sejak dini.dapat menyadarkan masyarakat menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup untuk menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  5. NAMA : ALFIAN JABBAR
    NIM : 1220110012
    FAKULTAS HUKUM

    TERAPKAN DALAM KESEHARIAN KITA
    TUJUH AMALAN SUNNAH RASULULLAH
    1. TAHAJJUD
    2. MEMBACA ALQURAN
    3. SHALAT BERJAMAAH DI MESJID
    4. SHALAT DHUHA
    5. SEDEKAH SETIAP HARI
    6. JAGA WUDHU TERUS MENERUS
    7. AMALKAN ISTIGHFAR SETIAP SAAT

    DENGAN PENERAPAN DI ATAS YANG TERUS MENERUS LAMBAT LAUN KETERBELAKANGAN ISLAM AKAN BERKURANG,KARENA PADA INTINYA KETERBELAKANGAN TERSEBUT ADA DALAM KEPRIBADIAN SESEORANG ITU SENDIRI.

    BalasHapus
  6. Nama : Predi Supardi
    NIM : 2720110039
    Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes)
    Semester 3

    Cara mengatasi Keterbelakangan Islam Adalah :
    1. Berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah An-Nabawiyyah
    Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم secara gambalang mewasiatkan agar kita senantiasa berpegang teguh kepada kedua warisan suci tersebut. Hanya dengan bersikap demikianlah kita tidak bakal menjadi tersesat dari jalan lurus yang Allah سبحانه و تعالى telah bentangkan bagi orang-orang beriman.
    تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

    Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda, "Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik 1395)
    Semestinya kedua perkara ini menjadi rujukan utama kaum muslimin, baik dalam urusan kecil maupun besar, baik urusan pribadi maupun bermasyarakat. Kedua perkara ini merupakan sumber kemuliaan dan kebanggaan kaum muslimin. Jika mereka akrab dengannya, niscaya mereka menjadi mulia. Jika mereka jauh dari keduanya, niscaya mereka akan dihinggapi kehinaan sebagaimana yang tampak dewasa ini.
    2. Berpegang teguh/yakin bahwasannya Agama islam adalah agama yang di Ridhoi Allah SWT.serta bangga akan identitas Keislaman.
    Barangsiapa bangga dengan nilai-nilai Islam berarti ia sedang mengejar ridha Allah سبحانه و تعالى .Dan ini berarti mereka belum benar-benar beriman. Sebab Allah سبحانه و تعالى berjanji bahwa barangsiapa yang beriman dengan benar, niscaya hilanglah rasa rendah diri dan kesedihan hidupnya.

    وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

    “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran [3] : 139)
    3. Tidak Taqlid (mengekor secara mambabi buta). atau selalu ikut-ikutan tanpa mengetahui apa maksud yang diikutinya
    4. Tidak ada perselisihan atau tidak ada perpecahan diantara kaum muslimin
    Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
    وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا

    “Dan berpegang-teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali-Imran [3] : 103)
    5. Tidak Tertinggal dalam urusan Dunia.


    BalasHapus
  7. Nama : Sugandi Sukatma
    Fakultas / Jurusan : Sains & Teknologi / Matematika
    NIM : 1620110011
    Smester : 3

    Cara mengatasi keterbelakangan yang dialami umat Islam adalah dengan mengkaji dan mempelajari Al-Qur'an tidak hanya sebatas hafalan saja tapi juga mengupayakan agar kita mengerti apa maksud dan makna yang terkandung di dalamnya serta mengkaji bagaimana cara kita dalam mengamalkannya dan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  8. Nama : Sugandi Sukatma
    Fakultas / Jurusan : Sains & Teknologi / Matematika
    NIM : 1620110011
    Smester : 3

    Cara mengatasi keterbelakangan yang dialami umat Islam adalah dengan mengkaji dan mempelajari Al-Qur'an tidak hanya sebatas hafalan saja tapi juga mengupayakan agar kita mengerti apa maksud dan makna yang terkandung di dalamnya serta mengkaji bagaimana cara kita dalam mengamalkannya dan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  9. NAMA : Dany Indra Permana
    NIM : 2720110023
    FAK : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES)
    SEMESTER : 3

    Cara mengatasi keterbelakangan Islam dengan cara umat Islam menghendaki agar ajaran Islam mampu memberikan kontribusi secara nyata dalam memecahkan berbagai masalah sosial sepanjang zaman dan dimanapun. Untuk itu ajaran Islam yang digali dari al-Quran dan al-Sunnah harus ditinjau ulang setiap zaman untuk dilihat secara kritis apakah pemikiran tersebut masih cocok atau sudah tertinggal.
    Sejalan dengan itu, maka Islam modernis menghendaki agar pintu ijtihad tetap dibuka, dan umat Islam yang memiliki kemampuan dan kepribadian yang baik agar tidak ragu-ragu untuk berijtihad bagi kepentingan umat. Dengan cara demikianlah ajaran Islam tetap relevan sepanjang zaman dan dapat mengatasi keterbelangakan Islam.

    BalasHapus
  10. NAMA : VEBRI KURNIANTO
    NIM : 2420090002
    FAK : SAINS & TEKNOLOGI (TI)
    Cara mengatasi keterbelakangan yaitu :

    1. Mengkaji lebih dalam lagi dalam pemahaman isi Al - Qur'an serta menerapkan dalam kehidupan sehari - hari.

    2. Mengambil faedah dari peristiwa - peristiwa yang telah ada dalam Al - Qur'an.

    3. mengembangkan pendidikan Islam yang antisipatif. Yang dengannya kita akan membangun standar output pendidikan kita. Baik standar spiritual, intelektual maupun moralnya.

    BalasHapus
  11. NAMA : CITA ASFI YUSTISIA
    NIM : 2420110028
    FAK : SAINS & TEKNOLOGI (TI)

    cara untuk mengatasi keterbelakangan islam dengan mengubah pandangan masyarakat terhadap islam itu sendiri,membuat islam itu terlihat indah&menarik,tidak selalu islam itu 'tidak baik' dimata masyarakat.dengan begitu masyarakat tertarik untuk memahami islam,baik ajaran'nya pemahaman terhadap Al Quran dsb.dan pemahaman terhadap Al Quran dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari2,dimulai sejak dini.dapat menyadarkan masyarakat menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup untuk menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  12. NAMA : ULFI HADIANINGSIH
    NIM : 2720110037
    FAK : ILMU KESEHATAN (FIKES)

    cara mengatasi keterbelakangan yang ada dalam islam saat ini, di antaranya adalah:
    1. Memahami lebih dalam isi kandungan Al-Qur'an dan mempelajari dengan lebih jauh sehingga tidak akan terjadi keterbelakangan.
    2. menumbuhkan rasa ingin tahu cara membaca al quran
    3. menyadari bahwa pentingnya al-qur'an sebagai tuntuna dunia akhirat bagi umat islam

    BalasHapus
  13. Nama : Damar Saramekat rici
    Fakultas : Ekonomi Manajeman ( P2K )
    NIM : 1320110073

    Soal :


    Bagaimana cara mengatasi keterbelakangan dalam Al-Qur'an ???

    Jawaban :

    Peningkatan tidak akan terwujud tanpa adanya semangat kuat dan membaja dari setiap individu anggota masyarakat. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan semangat serta
    tekad untuk berusaha, guna menuju peningkatan kehidupan yang lebih baik, dan itulah
    usaha yang termasuk dalam garis edar memerangi keterbelakangan.

    BalasHapus
  14. Kembali kepada diri manusia masing-masing, Manusia harus yakin bahwa jalan keluar semua masalah yang ada dalam hidup ini ada dalam Al-Quran

    Nama : Rizki Ardianto
    Semester : III (tiga)
    Fakultas : Sainstek / T. Industri
    Nim : 2420120013
    Hari : Sabtu (16.00 s/d 17.30)

    BalasHapus
  15. JAWABAN

    NAMA : Ina Kurotunnisa
    NIM : 2520120103
    FAKULTAS : Keguruan ilmu dan pendidikan BHS.INGGRIS
    DOSEN : Mulana Abdul Hamid,LC .MA
    LEMBAR SOAL : UAS


    Menurut saya karena sudah jelas al-quran adalah pedoman dan petunjuk bagi umat manusia di seluruh dunia dan semua permasalahan dunia itu ada solusinya di dalam al-quran maka cara yang paling utama dalam memberantas keterbelakangan umat islam adalah kita harus mengajak masyarakat agar bersama2 mengkaji al-quran dan menjelaskan serinci2nya bagaimana al-quran dapat menjadi penolong hidup umat manusia agar semua masyarakat islam bisa mengerti dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari2 seperti melalui jalan islam dalam mengantarkan dan memberikan jaminan terhadap pemeluk2nya untuk menuju taraf hidup yang terhormat diantaranya jalan: Aaliman(ahli dalam segala bidang keilmuan), Muta’alliman(menuntut pengetahuan), dan Muhibban(cinta akan ilmu pengetahuan) oleh karena itu, jika umat islam bersama2 mengusahakan keilmuan, iman, kemauan kuat, persaudaraan dan pengorbanan, maka muslimin pasti akan maju. Namun jika tidak, maka yang akan terjadi adalah sebaliknya. Ini adalah apa yang di jelaskan murtadha muthahari bahwa sejarah peradaban islam terbagi menjadi dua: Era keemasan, yang merupakan era ilmu dan iman, dan era keterbelakangan, yang merupakan dekadensi ilmu dan iman. Maka dari itu kita perlu ketahui bahwa ilmu pengetahuan sangat penting dalam memberantas keterbelakangan umat islam semua itu di perkuat dalam firman ALLAH SWT: “ Allah akan meninggikan orang2 yang beriman di antaramu dan orang2 yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(QS.AL-MUJAADILAH [58]:11). Selain ayat al-quran, banyak juga riwayat yang menegaskan betapa pentingnya ilmu serta perannya bagi kemajuan bangsa salahsatunya. Rasulallah saw bersabda: “mencari ilmu adalah kewajiban umat islam”. Berdasarkan hadist tersebut bisa kita simpulkan bahwa ilmu yang di maksud bukan hanya ilmu agama, namun seluruh ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan materi dan spiritual umat manusia, yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan social.

    BalasHapus
  16. Nama : Suryani
    Nim : 2520120106
    Jurusan : FKIP Bahasa Inggris
    Semester : 3
    Dosen : Abdul Hamid, LC MA
    UAS : Pengantar Study AL-QURAN


    Cara mengatasi keterbelakangan ISLAM, menurut saya ada beberapa cara di antaranya
    adalah :
    1. Pola asuh orang tua dalam rumah yang merupakan sekolah pertama pada anak-anak.

    Tumbuhkan sejak dini kecintaan pada AL-QURAN.

    2. Motivasi individu para pemeluk ISLAM , bahwa AL-QURAN adalah petunjuk langsung

    ALLAH SWT untuk membekali diri dengan ilmu dalam mendapatkan dunia dan akhirat.

    BalasHapus
  17. Nama : Nurhasanah
    NIM : 2520120111
    Fakultas : FKIP B.Inggris
    Semester : 3
    Dosen : Bpk. Abdul Hamid, LC MA
    UAS : Pengantar Studi Al-qur'an


    Menurut saya cara mengatasi keterbelakangan islam adalah harus merubah cara belajar kita dalam mempelajari agama islam, yang selama ini kebanyakan masyarakat mempelajari agama islam dan Al-qur"an hanya dari tokoh masyarakat yang dianggap sebagai tokoh religius. Padahal belum tentu apa yang disampaikan sudah sesuai dengan apa yang terkandung dalam Al-qur'an dan hadis. Maka dari itu selain kita belajar dengan tokoh ulama atau orang yang di anggap ahli dalam ilmu agama islam kita juga wajib untuk mengkaji dan menterjemahkan kandungan isi Al-qur'an baru kemudian mengkonfirmasi maksud dari setiap ayat-ayat yang bnyak sekali mengandung prinsip-prinsip, pedoman dan landasan untuk semua aspek kehidupan. Sehingga kita tidak akan mudah terbawa arus penyesatan agama islam yang secara tidak sadar akan menyebabkan keterbelakangan islam dalam masyarakat.

    BalasHapus
  18. Darmayanti hesti
    Fakultas Hukum / 1220120027

    cara mengatasi keterbelakangan umat islam dalam pencapaian petunjuk Al Quran adalah denagn cara membiasakan diri ( sejak kecil ) untuk mencintai Al Quran. Orang tua memegang tanggung jawab terhadap pola asuh anak anaknya dalam mengenalkan al quran kepada mereka. denagn terbiasa mengaji dan mengkaji al Quran sejak kecil maka begitu dewasa in shaa Allah mereka bertingkah laku seperti al Quran. kesadaran diri sangat diperlukan untuk mau memahami al quran, tidak ada kata terlambat untuk belajar sekalipun sudah dewasa.. dengan begitu kita tidak akan mudah terpengaruh oleh budaya barat/ nasrani yg sangat ingin umat Islam menjadi hancur hanya dikarenakan kurangnya pemahaman aturan yg dibuat oleh Allah dan Rasulnya...

    BalasHapus
  19. Nama : Irma Uswatun Noor Hasanah
    NIM : 2520120108
    Jurusan : B. Inggris
    Semester 3
    Dosen : Bpk. Abdul Hamid, LC, MA
    UAS : Pengantar Studi Al-Quran

    Pesan Ilahi yang disampaikan oleh Nabi SAW dalam bentuk Al-Quran menjadi landasan hidup individual umat muslim dalam segala aspek namun tanpa pemahaman yang semestinya terhadap Al-Quran, kehidupan, pemikiran serta kebudayaan sangat sulit di pahami. Nah, untuk maju dalam rangka mengikis keterbelakangan manusia harus komitmen memahaminya karena semua persoalan hidup di dunia dan di akhirat semua ada petunjuk atau solusinya dalam Al-Quran. Amien...ya Allah

    BalasHapus
  20. Miftahul Hikam 1220120028 Hukum20 April 2014 pukul 07.24

    Miftahul Hikam
    1220120028

    Fakultas Hukum
    Jawaban UAS; Studi Pengantar Alquran


    Terkadang saya selalu bertanya-tanya pada diri sendiri ketika pada cendekia muslim membicarakan cara, metode atau strategi untuk mengembalikan alquran seperti zaman awal kelahirannya yaitu zaman Rasulullah dan kholifaturrasidin. Apakah mereka tidak yakin bahwa dakwah atau cara yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu adalah cara yang terbaik? Apakah mereka belum memahami makna kerja Rasulullah SAW? Atau mereka merasa lebih pintar, lebih hebat atau lebih tinggi sekolahnya dari Rasulullah, sehingga memerlukan cara, teknik dan strategi baru ? Atau mereka merasa bahwa zaman sekarang (modern) berbeda dengan zaman Rasulullah, sehingga cara-cara yang dilakukan Rasululllah tidak relevan lagi (dianggap kuno)? Atau mungkin karena mereka salah cara memandang antara dunia dan akhirat? Itu pertanyaan-pertanyaan saya yang tertanam dalam hati ketika para cendikia muslim berargumen dalam seminar, diskusi kecil, dan acara-acara lain, termasuk perkuliahan.
    Dalam hal ini saya akan mencoba menjawab sesuai dengan keyakinan dan ilmu yang saya fahami. Cara mengatasi keterbelakangan alquran bagi kaum muslimin dizaman sekarang ini menurut pendapat saya adalah sebagai berikut:
    1. Mengikuti cara Rasulullah dalam memberikan pemahaman alquran pada ummatnya, karena saya meyakini Rasulullah adalah manusia yang sempurna, manusia yang cerdas dalam berstrategi, manusia yang visioner dalam berdakwah, manusia yang matang dalam melihat dunia dan akhirat. Karena itu menurut saya cara yang terbaik untuk mengembalikan alquran seperti zaman awal adalah dengan cara mengikuti metode dan strategi Rasulullah SAW.
    2. Orang-orang soleh atau para ulama, dai, ustadz yang memahami fungsi alquran harus mampu mengembalikan alquran seperti fungsinya ketika zaman Nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman hidup. Karena pada merekalah tanggungjawab terbesar untuk mempertahankan alquran sesuai fungsinya dalam segala bidang, mereka memahami alquran luar-dalamnya, karena itu tanggungjawabnya juga besar. Seandainya mereka tidak mengambil peran ini, maka akan sedikit sulit mengembalikan alquran pada fungsinya.
    Diantara hal yang harus dilakukan oleh para alim ulama, ustadz atau dai adalah:
    a. Jangan ‘menjual’ ayat alquran Iklas dalam berdakwah
    b. Tidak memotong-motong ayat alquran untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Sampaikan semua ayat secara utuh, meskipun itu menyakitkan
    c. Mempunyai niat (keinginan) yang sungguh-sungguh menjadikan alquran sebagai pegangan hidup semua ummat manusia
    3. Menanamkan alquran di setiap keluarga, dalam hal ini ayah menjadi penanggungjawab untuk mampu memahami dan alquran dan tentu saja bagi ayah yang belum memahi harus belajar terlebih dahulu. Apabila setiap keluarga sudah berakhlak alquran, insyaallah lingkungan yang ujungnya sebuah negara akan berakhlak alquran pula.
    Semoga allah mengampuni saya

    BalasHapus